{KD.6} MENGANALISIS KEBUTUHAN BEBAN/BANDWIDTH JARINGAN
A. Pengertian Bandwith dan Throughput:
1. Pengertian Bandwith
Bandwith adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir
dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Bandwith dapat
dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun aliran data digital.
Pada sebuah jaringan komputer Bandwidth terbag menjadi 2 yaitu Bandwidth
Digital dan Bandwidth Analog.
Berikut ini penjelasan masing-masing Bandwidth:
Bandwidth Digital adalah jumlah atau
volume suatu data [dalam satuan bit
per detik]yang dapat dikirimkan melalui saluran komunikasi tanpa andanya
distrosi
Bandwidth Analog merupakan perbedaan
antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat
ditransmisikan dalam suatu saat
2. Pengertian Throughput
Throughput adalah bandwitdh yang sebenarnya [aktual] yang diukur dengan
satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan
untuk melakukan transfer file dengan ukuran terentu.
Cara Mengukur Bandwidth
Jika misalnya bandwidth anda yang tahu adalah 64 kbps,kemudian anda
ingin mendownload file diinternet berukuran 128kb, maka file tersebut sudah
sampai ke komputer anda hanya degan waktu 2 detik [128/64],namun
sebenarnya ile tersebut tiba dalam waktu 8 detik. Jadi Bandwidth yang
sebenarnya anda yang disebut throughput adalah 128 kb/8 detik = 16 kbps
Faktor-faktor yang mempengaruhi Bandwidth dan Throughput :
Piranti jaringan
Tipe data yang ditransfer
Topologi Jaringan.
Banyaknya pengguna jaringan
Spesifikasi komputer client/user
Spesifikasi Komputer Server
Induksi listrik dan cuaca
B. Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan
Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan lainnya bisa
bervariasi. Sangat penting menentukan berapa banyak bit per detik yang
melintasi jaringan dan jumlah bandwidth yang digunakan tiap-tiap aplikasi
agar jaringan bisa bekerja cepat dan fungsional.
Bisa dibuktikan oleh banyak administrator jaringan, bandwidth untuk
jaringan adalah salah satu factor penting dalam merancang dan memelihara
Teknologi Layanan Jaringan - ANS
LAN atau WAN yang baik. Tidak seperti server, yang bisa dikonfigurasi dan di
konfigurasi-ulang sepanjang masa aktif suatu jaringan, bandwidth adalah
salah satu dari elemen-elemen desain jaringan yang biasanya dioptimalkan
dengan cara terbaik dengan mengkonfigurasi jaringan secara benar dari
terminal luar. Namun bagaimana Anda bisa menentukan berapa banyak
bandwidth yang dibutuhkan saat merancang jaringan? Apa saja pertimbangan
khusus yang diterapkan? Inilah beberapa pertanyaan yang ingin dijawab.
Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan
yang terhubung ke jaringan. Ia biasanya diekspresikan dalam istilah bit per
sekon (bps), atau kadangkala byte per sekon (Bps). Bandwidth jaringan
mewakili kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting untuk memahami
beda antara throughput secara teoretis dan hasil nyatanya. Misalnya,
jaringan
Ethernet Gigabit 1000BASE-T (yang menggunakan kabel UTP – unshielded
twisted-pair) secara teoretis mendukung 1,000 megabit per sekon (Mbit/s),
tapi level ini tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya karena perangkat
keras dan sistem perangkat lunak yang digunakannya. Inilah yang menjadi
tantangan dalam menghitung bandwidth.
Jadi bagaimana Anda menentukan berapa banyak bandwidth yang
dibutuhkan? Proses ini dimulai dengan menanyakan pertanyaan yang tepat —
Aplikasi apa saja yang dijalankan, dan bagaimana performa service-level
agreement (SLA) untuk aplikasi-aplikasi tersebut? Sebab ada beberapa
manajer jaringan yang hanya perhatian pada berapa banyak user terkoneksi
pada VLAN. Apa yang perlu Anda ketahui adalah apa yang akan user lakukan
pada jaringan. Mungkin saja terjadi 200 user menyebabkan bottleneck atas
beberapa aplikasi client server yang “wah” daripada sekelompok user terdiri
dari 3 orang tapi mereka sudah benar-benar mengoprek jaringan dengan
benar.
Menghitung badwidth jaringan
Ada dua langkah dasar dalam menghitung bandwidth:
1. Menentukan jumlah bandwidth jaringan yang sudah ada.
2. Menentukan penggunaan rata-rata aplikasi tertentu.
Kedua langkah ini harus dinyatakan dalam Bps. Jika jaringan Anda dalah
GbE (Gigabyte Ethernet), berarti tersedia 125,000,000 Bps. Ini dihitung
dengan mengambil 1000 Mbps (untuk jaringan Gigabit); yang setara dengan
1 milyar (1,000,000,000) bps dan membaginya dengan 8 untuk mendapatkan
byte.(1,000,000,000 bps / 8 = 125,000,000 Bps)
Setelah memastikan besar bandwidth jaringan, Anda perlu menentukan
berapa banyak bandwidth yang digunakan aplikasi. Gunakan network analyzer
untuk mendeteksi angka Bps dari aplikasi yang dikirim melintasi jaringan.
Untuk itu, Anda perlu mengaktifkan kolom Cumulative Bytes pada network
analyzer. Seteleh itu Anda harus:
1. Menangkap traffic dari dan ke workstation pengujian yang menjalankan
aplikasi.
2. Pada jendela rangkuman decode, tandailah paket-paket pada awal transfer
file.
3. Telusuri catatan waktunya setiap satu detik lalu lihat field byte
kumulatif.
Jika Anda menetapkan aplikasi Anda mentransfer data pada 200,000
Bps, maka Anda sudah memiliki informasi untuk menghitung: 125,000,000 /
Teknologi Layanan Jaringan - ANS
200,000 = 625. Dalam kasus ini, jaringan sudah memadai dan tidak masalah
jika ada 100 user konkuren (terkoneksi terus-menerus). Tapi lihat apa yang
terjadi jika Anda hanya punya jaringan sebesar 100 mbps. Maka jaringan Anda
ini tidak bisa mendukung lebih dari kira-kira 60 user yang menjalankan
aplikasi secara konkuren. Jadi, bandwidth sangat penting artinya!
C. Keragaman Kebutuhan Bandwith Sesuai Kebutuhan
Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi
jaringan yang terhubung ke jaringan. Ia biasanya diekspresikan dalam
istilah
bit per sekon (bps), atau kadangkala byte per sekon (Bps). Bandwidth
jaringan mewakili kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting untuk
memahami beda antara throughput secara teoretis dan hasil nyatanya.
Misalnya, jaringan Ethernet Gigabit 1000BASE-T (yang menggunakan kabel
UTP – unshielded twisted-pair) secara teoretis mendukung 1,000 megabit per
sekon (Mbit/s), tapi level ini tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya
karena perangkat keras dan sistem perangkat lunak yang digunakannya.
Inilah yang menjadi tantangan dalam menghitung bandwidth.Setelah
memastikan besar bandwidth jaringan, Anda perlu menentukan berapa
banyak bandwidth yang digunakan aplikasi. Gunakan network analyzer untuk
mendeteksi angka Bps dari aplikasi yang dikirim melintasi jaringan. Untuk
itu,
Anda perlu mengaktifkan kolom Cumulative Bytes pada network analyzer.
KD 6 SETTING MANAGEMENT BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak
client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah
terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan
jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal
dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa
dilakukan dengan fungsi Queue.
Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada
RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan
bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan
kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload :
128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2
yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address
dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
·
Single IP (192.168.10.2)
·
Network IP (192.168.10.0/24)
·
Beberapa IP
(192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah
kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan
pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan
drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP
192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download
256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
Metode Pembagian Bandwidth Share
Selain digunakan untuk melakukan manajemen
bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan
Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan
Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat
bisa anda baca pada artikel Mendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik
Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar
512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep:
1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan
mendapat bandwidth minimal 128kbps.
2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa
mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka
bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan
Router kita tidak
tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus definisikan
pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting
Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target
Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi
per client dengan melakukan setting child-queue.
Pada child-queue kita tentukan target-address
dengan mengisikan IP address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) :
128kbps dan Max-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth
yang kita buat sebelumnya.
Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang
lain, sesuaikan Target-Address.
Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan
download di sisi client.Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi
penggunaan bandwidth client setelah dilakukan limitasi bertingkat
Kondisi 1
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja
yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit.
Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh
yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak
aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga
mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.
Kondisi 2
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client
yang menggunakan bandwidth.
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu.
Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total
masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua
Client.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa
bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps
Kondisi 3
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client
menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga
bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa
128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga
tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan
Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8
dan tertinggi 1.
Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan
Priority 1 (tertinggi).
Jika kita menerapkan priority perhitungan
pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at
semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan
mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang
masih tersedia.
Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan
bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang
tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa
Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps
Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda
berlangganan internet dengan sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika
dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth.
Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3
tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan
max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff.
Bypass Traffic Lokal
Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue,
dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari
mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address)
tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah
jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan terkena limitasi.
Contoh :
IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan
target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan
terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa
membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan
Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan
rule tersebut pada urutan teratas (no. 0).
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no.
0) sehingga dengan pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya
maksimum transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel
ethernet.
SOAL MENGANALISIS KEBUTUHAN BEBAN/BANDWIDTH
JARINGAN
1. Jelaskan pengertian bandwidth!
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam bandwidth
3. Jelaskan pengertian Throughput!
4. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Bandwidth dan Throughput!
5. Jelaskan cara mengukur bandwidth!
6. Sebutkan dan jelaskan langkah dasar dalam menghitung bandwidth!
7. sebutkan dan jelaskan teknik management bandwidth dengan mikrotik!
8. Jelaskan pengertian QOS!
9. Jelaskan tujuan dari pengaturan bandwidth!
10. Jelaskan cara limitasi bandwidth secara sederhana!
JAWABAN
1. Bandwith adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat
mengalir
dari suatu tempat ke tempat lain
dalam waktu tertentu.
2. Bandwidth Digital adalah jumlah atau volume suatu data [dalam satuan bit
per detik]yang dapat dikirimkan
melalui saluran komunikasi tanpa andanya
distrosi
Bandwidth Analog merupakan
perbedaan antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dapat
menentukan banyaknya informasi yang dapat
ditransmisikan dalam suatu saat
3. Throughput adalah bandwitdh yang sebenarnya [aktual] yang diukur dengan
satuan waktu tertentu dan pada
kondisi jaringan tertentu yang digunakan
untuk melakukan transfer file
dengan ukuran terentu.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bandwidth dan Throughput :
Piranti jaringan
Tipe data yang ditransfer
Topologi Jaringan.
Banyaknya pengguna jaringan
Spesifikasi komputer
client/user
Spesifikasi Komputer Server
Induksi listrik dan cuaca
5. Cara Mengukur Bandwidth
Jika misalnya bandwidth anda
yang tahu adalah 64 kbps,kemudian anda
ingin mendownload file
diinternet berukuran 128kb, maka file tersebut sudah
sampai ke komputer anda hanya
degan waktu 2 detik [128/64],namun
sebenarnya ile tersebut tiba
dalam waktu 8 detik. Jadi Bandwidth yang
sebenarnya anda yang disebut
throughput adalah 128 kb/8 detik = 16 kbps
6. Menentukan jumlah bandwidth jaringan yang sudah ada.
Menentukan penggunaan rata-rata aplikasi tertentu.
7. Mengatur Bandwidth Menggunakan Simple Queue
Mengatur Bandwidth Menggunakan Queue Tree
Metode Pembagian Bandwidth Shared / Up To
Manajemen Bandwidth Berdasarkan Prioritas Trafik
8. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
9. mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing.
10. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Proses pengiriman dan penerimaan data dari 2 device atau lebih yang terhubung dalam 1 jaringan.Kalimat tersebut merupakan pengertian dari…
2. Gambar diatas merupakan bagan dari…
SOAL PILIHAN GANDA
1. Proses pengiriman dan penerimaan data dari 2 device atau lebih yang terhubung dalam 1 jaringan.Kalimat tersebut merupakan pengertian dari…
A. Komunikasi Data
B. DCCU
C. Sinkronisasi
D. Destination
E. Transmitter
A. Transmission System
B. Komunikasi Suara
C. Sinkronisasi
D. Komunikasi Data
E. Transmitter
3. Sebutkan macam-macam System Transmisi !
A. Transmission System, Radio, dan PC.
B. Simplex Trasmission, Half Duplex Transmission, dan Full Duplex Transmission.
C. Sinkronisasi, Asinkkron, dan DTE.
D. Komunikasi Data, Komunikasi Suara, dan Komunikasi Gambar.
E. Transmitter, Source, dan Destinatin.
4. Sebutkan Ragam Komunikasi…
A. Suara (audio),Komunikasi Audio-Video, dan Komunikasi Data.
B. Komunikasi Suara, Sinkronisasi, dan Komunikasi Data
C. Packet Switching, Thoughput, dan Bandwidge
D. Radio, Ht , dan Handphne.
E. Transmitter, Dccu, dan Resolution.
5. Sebutkan jenis-jenis TCP!
A.Transmission System, Sinkronisasi, dan OSI.
B. Komunikasi Suara, Data, dan Gambvar.
C. SMTP, FTP, dan Telnet.
D. Komunikasi Data
E. Transmitter, Router, dan IP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar